Senin, 09 Februari 2015

LAPORAN SURVEI PENELITIAN
PERSEPSI DALAM ORGANISASI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Organisasi terdiri dari berbagai individu yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Pemahaman akan perilaku individual dan perbedaan-perbedaannya dapat membantu membuat organisasi itu semakin solid sehingga akan lebih mudah mencapai tujuannya. Oleh karena itu, pembahasan akan kepribadian dan persepsi sangat relevan dalam upaya memahami perilaku keorganisasian.
Setiap orang dalam organisasi memilih berbagai petunjuk yang mempengaruhi persepsinya terhadap orang, obyek, dan simbol. Karena faktor ini dan ketidakseimbangan mereka, orang seringkali salah persepsi terhadap orang, kelompok, atau obyek lain. Pada pertimbangan tertentu, orang menginterpretasikan perilaku orang lain dalam konteks dirinya sendiri .
Persepsi merupakan proses pemberian arti oleh seseorang terhadap lingkungan. Persepsi meliputi penafsiran terhadap suatu objek dari sudut pandang atau pengalaman orang yang bersangkutan. Persepsi juga merupakan suatu sikap, perasaan orang atau orang-orang (kelompok) terhadap orang, orang-orang (kelompok) atau golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan, yang berlainan denga golongan orang yang dipersepsi itu. Pada mulanya persepsi hanya merupakan sikap dan perasaan negatif, tetapi selanjutnya dapat berubah menjadi berbagai tindakan negatif atau diskriminatif terhadap seseorang atau kelompok yang termasuk golongan atau kelompok yang dipersepsi. Tindakan-tindakan itu tidak didasarkan pada alasan-alasan yang objektif atas pribadi orang  yang dikenai tindakan tadi.
Oleh karena persepsi berperan dalam cara memperoleh pengetahuan khusus tentang objek atau kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi ketika rangsangan mengaktifkan indera. Karena persepsi melibatkan kognisi (pengetahuan) ini termasuk interpretasi objek, simbol-simbol, dan orang-orang dengan pengalaman yang relevan. Dengan kata lain, persepsi berperan dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya, dan menerjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang sudah teratur itu, untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
Kami mengangkat pernyataan tersebut untuk dijadikan latar belakang dalam survei penelitian kami, dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca dalam mengetahui persepsi dan segala aspeknya dalam organisasi.


1.2  Rumusan Masalah
Hasil observasi terhadap persepsi dalam organisasi dan penelitian terkait dengan hasil peninjauan mengindikasikan berbagai keadaan yang dialami oleh sebagian besar anggota dalam organisasi memiliki persepsi berbeda. Namun karena berbagai keterbatasan yang ada pada kelompok kami maka masalah yang akan di pecahkan dalam penelitian ini dibatasi yaitu: ”apakah sebenarnya persepsi dalam organisasi itu?”
Masalah diatas menurut peneliti akan dapat di jawab melalui pemecahan satu sub masalah di bawah ini, yaitu:
Ø  Bagaimana persepsi dalam organisasi terbentuk dan terjadi dan meliputi apa saja persepsi tersebut ?
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan umum survei penelitian tentang persepsi dalam organisasi ini adalah untuk mengetahui apa itu persepsi dan segala penjelasannya, Bagaimana persepsi dari setiap orang. Penelitian ini ditujukan secara khusus untuk mengetahui lebih bnyak tentang persepsi orang-orang dalam suatu organisasi.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi.
Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut
2.2  Jenis-jenis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis.
Ø  Persepsi visual
Ø  Persepsi auditori
Ø  Persepsi perabaan
Ø  Persepsi penciuman
Ø  Persepsi pengecapan
2.3  Proses Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses diterimanya stimulus melalui pancaindera, lalu stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Dari segi psikologis, dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang.
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama:
1.     seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar.
2.    Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang, interpretasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, motivasim kepribadian dan kecemasan.
3.    Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.
 Proses fisik adalah proses stimulus mengenai alat indera. Proses fisiologis adalah stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Proses psikologis adalah proses yang terjadi di dalam otak.
2.4  Faktor yang mempenngaruhi Persepsi
            Faktor Internal yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
Ø  Fisiologis.
Ø  Perhatian.
Ø  Minat.
Ø  Kebutuhan yang searah.
Ø  Pengalaman dan ingatan.
Ø  Suasana hati.
                  Faktor Eksternal merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
Ø  Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
Ø  Warna dari obyek-obyek.
Ø  Keunikan dan kekontrasan stimulus.
Ø  Intensitas dan kekuatan dari stimulus.
Ø  Motion atau gerakan.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi, impresi dan konteks.
2.5   Persepsi Dalam Perilaku Organisasi
Persepsi merupakan proses kognitif yang kompleks yang dapat memberikan gambaran yang unik tentang dunia yang sangat berbeda dengan realitasnya, dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan interaksi yg kompleks dari seleksi, organisasi, dan interpretasi (Robbins, 1993)
Tiga faktor yg mempengaruhi persepsi yaitu :
1. Pelaku persepsi ; dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti sikap, motif, interes, pengalaman masa lalu, dan harapan.
2. Objek/target persepsi: karakteristik dalam target persepsi yang sedang diobservasi mempengaruhi segala hal yang dipersepsikan. Makin besar persamaan suatu objek, maka makin besar kemungkinan untuk mempersepsikan objek tersebut sebagai sebuah kelompok bersamA.
3. Konteks situasi dimana persepsi itu dibuat yaitu elemen-elemen dalam lingkungan sekitar dapat mempengari persepsi seseorang
Persepsi Organisasi
adalah aspek persepsi yang memfokuskan apa saja yang perlu dilakukan organisasi manakala informasi yang pertama kali diterima.
Macam –macam persepsi organisasi antara lain :
1. Persepsi pengelompokan, yaitu adanya kecendrungan untuk mengelompokan beberapa stimuli ke dalam pola yang dikenal. Jika konstelasi-konstelasi yang sederhana dari berbagai stimuli yang disodorkan kepada kita, kita akan cenderung mengelompokkannya dalam bentuk closure, kontinuitas, proksimitas, atau kesamaan.
Closure ialah prisnsip–prinsip? pengelompokan dimana orang kadang mempersepsikan sesuatu sebagai keseluruhan meskipun ada satu atau beberapa orang yang tidak mendukung atau menyetujuinya
Kontinuitas ialah kecendrungan mempersepsikan garis atau pola yang kontinu, tipe ini menuju kepada keadaan tidak kreatif.Proksimitas atau kedekatan menyatakan bahwa sekelompok stimuli yang secra bersama saling berdekatan akan dipersepsikan sebagai satu pola yang menyeluruh. Contohnya beberapa karyawan dalam sebuah perusahaan mungkin akan diidentifikasikan sebagai sebuah kelompok tunggal karena adanya kedekatan fisik. Kesamaan, prinsip kesamaan ini menyatakan? bahwa makin besar kesamaan stimuli, makin besar kecendrungan untuk mempersepsikan stimuli tersebut sebagai sebuah kelompok umum.
2. Persepsi Ketetapan, persepsi ini memberikan individu rasa stabil dalam dunia yang terus berubah dan sesuatu yang konstan didalam bermacam variable yang kompleks. Pola ini sebagian besar berasal dari proses belajar, tetapi setiap situasi itu berbeda, disana ada interaksi antara kecendrungan-kecendrungan bawaan dan hasil belajar didalam seluruh proses persepsi tersebut.
3. Persepsi konteks, persepsi ini memberikan arti dan nilai untuk stimuli yang sederhana, contoh: objek, peristiwa, situasi, dan orang orang dimasyrakat. Kultur dan struktur organisasi memberikan konteks primer dimana manajer dan karyawan mempraktekan kemampuan persepsinya.
4. Persepsi Pertahanan, persepsi ini sangat erat kaitannya denga persepsi konteks. Persepsi ini yaitu ketika seseorang mungkin membentuk sebuah pertahanan terhadap stimuli atau peristiwa-peristiwa dalam konteks permasalahan yang tidak dapat diterima atau mengancam secara pribadi atau cultural
Persepsi Sosial
yaitu persepsi seseorang terhadap orang lain atau lebih tepatnya bagaimana kita saling mengenali satu sama lain. Kompleksnya persepsi sosial dapat digambarkan oleh karakteristik pelaku dan obkek persepsi.
Empat karakteristik pelaku yang sangat mempengaruhi cara seseorang mempersepsikan orang lain didalan situasi lingkungan tertentu yaitu :
1. Mengenali orang lain secara lebih tepat dapat lebih mudah dilakukan dengan mengenali diri sendiri
2. Karakteristik pribadi yang paling menonjol akan mempengaruhi persepsi terhadap orang lain
3. Orang-orang yang mudah menerima dirinya lebih besar kemungkinannya untuk dapat melihat aspek-aspek yang baik dari orang-orang lain
4. Ketepatan dalam mempersepsikan orang lain bukanlah satu-satunya keterampilan
Tiga karakteristik objek persepsi yang sangat mempengaruhi cara seseorang mempersepsikan orang lain didalan situasi lingkungan tertentu yaitu :
1. Status orang yang menjadi objek persepsi akan sangat mempengaruhi persepsi orang lain terhadapnya
2. Orang yang sedang menjadi objek perepsi biasanya ditempatkan dalam kategori yang dapat menyederhanakan persepsi, yaitu status dan peranannya dalam masyarakat
3. watak (perilaku yang sama berulang-ulang) adalah hal yang dapat dilihat dari orang yang menjadi objek persepsi
Empat aplikasi persepsi dalam perusahaan:
1. Rekruitmen pegawai dengan interview
2. Evaluasi prestasi kerja:
3. Usaha karyawan; Penilaian terhadap usaha karyawan harus dilakukan. (lebih banyak karyawan dipecat karena sikapnya yg burukdan disiplin yg kurang daripada karena kekurang mampuan bekerja)
4. Kesetiaan karyawan.(karyawan yg melamar pekerjaan ditempat lain dipersepsikan tidak setia kepada perusahaan).



BAB III
METODE SURVEI

3.1  Jenis Metode Survey
1.      Observasi, digunakan untuk melihat keadaan secara langsung mengenai pembahasan dalam ruang lingkup kegiatan survey.
2.      Penyebaran angket, digunakan untuk memperkuat dan memperjelas bukti fisik saat kegiatan survei berlangsung
3.2    Personalia yang terlibat dalam survey
a)      Mohammad Nawawi sebagai Ketua Kelompok dan bertugas dalam pengerjaan laporan secara keseluruhan dari awal sampai selesai.
b)      Nur hikmah sebagai anggota yang menyebarkan angket langsung ke responden.
c)      Nur melliyana sebagai anggota yang membantu menyumbang uang percetakan laporan.
d)      Mohammad yanto sebagai anggota yang juga membantu menyumbang uang percetakan laporan.
e)      Moh. Lukman Arifin sebagai anggota yang juga membantu menyumbang uang percetakan laporan.
3.3    Teknik analisis yang digunakan
Dalam kegiatan survey disekolah kelompok kami menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yaitu dalam penelitian kualitatif sumber data dipilih dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data mengutamakan perspektif emic (mementingkan bagaimana responden memandang dan menafsirkan dunia sekitarnya). Sesuai dengan jenis data, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Ketiga metode pengumpulan data ini merupakan ciri khas penelitian kualitatif.



BAB IV
HASIL SURVEI

4.1     Data –data / Informasi Hasil Survei.   
  Data Responden Survei
NO
KOMUNITAS RESPONDEN
JUMLAH RESPONDEN
1
KOPMA WIRRAJA
3
2
IBBI EDUCARE
3
3
KMK MUSIC
7
4
PANDAWA
1
5
TONGKES SARONGGI
1
6
PERS. PERAWAT INDONESIA
1
7
BERANDAL ASTA TINGGI
1
8
VESPA ROMANTIS PAMEKASAN
1
9
THE DOCTOR
1
10
UKM PRAMUKA
1
11
KRYS
1
12
SANGGAR KAPOTREN
3
13
GOLENK
1
14
JIBRIL (JIWA BRANDAL INGAT ILAHI)
1
15
INDIVIDU / TANPA KOMUNITAS
4
JUMLAH TOTAL
30

4.2     Teori Perbandingan yang digunakan.
Persepsi Organisasi adalah aspek persepsi yang memfokuskan apa saja yang perlu dilakukan organisasi manakala informasi yang pertama kali diterima.
1. Persepsi pengelompokan, yaitu adanya kecendrungan untuk mengelompokan beberapa stimuli ke dalam pola yang dikenal. Jika konstelasi-konstelasi yang sederhana dari berbagai stimuli yang disodorkan kepada kita, kita akan cenderung mengelompokkannya dalam bentuk closure, kontinuitas, proksimitas, atau kesamaan.
Closure ialah prisnsip–prinsip? pengelompokan dimana orang kadang mempersepsikan sesuatu sebagai keseluruhan meskipun ada satu atau beberapa orang yang tidak mendukung atau menyetujuinya
2. Persepsi konteks, persepsi ini memberikan arti dan nilai untuk stimuli yang sederhana, contoh: objek, peristiwa, situasi, dan orang orang dimasyrakat. Kultur dan struktur organisasi memberikan konteks primer dimana manajer dan karyawan mempraktekan kemampuan persepsinya.
3. Tiga karakteristik objek persepsi yang sangat mempengaruhi cara seseorang mempersepsikan orang lain didalan situasi lingkungan tertentu yaitu :
Ø  Status orang yang menjadi objek persepsi akan sangat mempengaruhi persepsi orang lain terhadapnya
Ø  Orang yang sedang menjadi objek perepsi biasanya ditempatkan dalam kategori yang dapat menyederhanakan persepsi, yaitu status dan peranannya dalam masyarakat
Ø  watak (perilaku yang sama berulang-ulang) adalah hal yang dapat dilihat dari orang yang menjadi objek persepsi

4.3     Analisis Data
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tanggal 23 Mei 2014 s/d 26 Mei 2014, kelompok kami menyimpulkan bahwa dari tiga teori perbandingan yang kami gunakan di atas, maka kami membuat daftar pertanyaan yang sesuai dan digunakan pada anngket yang kami sebarkan.
1.      Jika dalam kelompok anda ada dua orang atau lebih yang punya ciri fisik sama selalu dipaksa untuk bersama atau dijodoh2kan ? (misal ada 2orang cowok cewek yang sama2 gendut atau sama2 mata sipit, apakah mereka selalu dijodoh2kan) :
a.      iya       :
b.      tidak    :
            Dari pertanyaan tersebut kami menggunakan teori closure sebagai perbandingannya. Maka diperoleh hasil Dari 30 responden yang kami survei, 9 diantaranya menjawab ya sedangkan 21 orang menjawab tidak. Kami berkesimpulan teori tersebut kurang benar dalam artian kurang banyak yang setuju, dari data yang kami dapatkan kami membuat analisa bahwa dalam teori Closure, dua orang atau lebih yang punya ciri fisik sama belum tentu dekelompokkan kedalan golongan yang sama oleh anggota organisasi/komunitas tertentu.
2.      jika dalam kelompok anda sedang membicarakan topik/gosip tertentu, apakah mereka selalu  punya pendapat/persepsi lain tentang topik tsb? (misal ada berita artis jadian atau putus atau ada kontestan idol yang tereliminsasi dan kalian sedang membicarakannya, apa kalian nerima2 saja gosip itu atau malah berkomentar sesuai persepsi masing2)
a.      iya       :
b.      tidak    :
            Dari pertanyaan tersebut kami menggunakan teori perbandingan karakteristik obyek persepsi , Maka diperoleh hasil Dari 30 responden yang kami survei, 20 diantaranya menjawab ya sedangkan 10 orang menjawab tidak. Kami berkesimpulan teori tersebut adalah benar dalam artian  banyak yang setuju, dari data yang kami dapatkan kami membuat analisa bahwa dalam teori konteks, seseorang yang sedang menilai atau membincangkan satu obyek, mereka punya persepsi masing- masing dalam menilainya.
3.      Apakah orang-orang dalam kelompok anda selalu menilai orang lain dari status, watak dan perilaku mereka ? (misal seorang pejabat, artis, dosen, apa kalian menilainya dari jabatan dan perilakkunya spt suka pejabat korupsi/artis cari sensasi/dosen galak  maka kalian menilai buruk)
a.      iya       :
b.      tidak    :
            Dari pertanyaan tersebut kami menggunakan teori perbandingan persepsi konteks, Maka diperoleh hasil Dari 30 responden yang kami survei, 23 diantaranya menjawab ya sedangkan 7 orang menjawab tidak. Kami berkesimpulan teori tersebut adalah benar dalam artian  banyak yang setuju, dari data yang kami dapatkan kami membuat analisa bahwa dalam teori karakteristik obyek persepsi, seseorang cenderugn menilai orang lain berdasarkan status dan wataknya.



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari semua data yang kami peroleh dan analisa yang dapat kami simpulkan, maka persepsi dalam organisasi itu fifty fifty dalam artian semua teori persepsi dalam organisasi itu jika disesuaikan dengan kenyataan, maka hasilnya adalah tergantung kepada individu/orangnya dalam berpersepsi. Mereka punya persepsi masing- masing yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dari satu teori tertentu.
5.2 Saran
            Saran kami kepada organisasi, hendaknya para pimpinan harus bijak dalam hal menarik persepsi dari tiap anggotanya satu per satu karena persepsi tiap orang berbeda beda, agar dapat diambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system