KEBIJAKAN PUBLIK MENYANGKUT MASALAH PERSEPAKBOLAAN DI INDONESIA
Berbicara
masalah publik memang tidak akan ada habisnya, apalagi di negara kita ini,
muncul masalah yang satu, belum selesai loh muncul lagi masalah baru, yang itu
juga belum selesai muncul lagi masalah baru, dan sterusnya. Aduh begitu
banyaknya masalah – masalah publik di
negrei ini. Dan Inilah yang akan saya bahas dalam tulisan saya.
Seperti
yang sudah saya baca, Kebijakan publik adalah berawal dari masalah publik yang
terus menerus sehingga berubah menjadi tuntutan publik yang akhirnya
memunculkan suatu kebijakan dari pemerintah mengenai masalah publik tersebut.
Masalah yang akan saya angkat disini adalah tentang kondisi persepakbolaan
indonesia yang sampai saat ini masih miris kondisinya.
Pertama,
saya beritahu dulu apa pengertian dari kebijakan publik ? Thomas Dye
mendeskripsikan kebijakan publik sebagai segala sesuatu yang dipilih oleh
pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. William
Jenkins mendefinisikan kebijakan publik sebagai sebuah keputusan dari berbagai
aktor yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Berarti William
lebih menekankan kebijakan publik pada sebuah proses pembuatan kebijakan, tidak
seperti Thomas Dye yang hanya mendefinisikan kebijakan publik sebagai sebuah
pilihan yang diambil oleh pemerintah.
Kebijakan
publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai otoritas
yang pembuat kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat di
mana dalam penyusunannya melalui berbagai tahapan.
Sebuah
kebijakan yang diambil oleh pemerintah awalnya tidak serta merta langsung
diagendakan menjadi sebuah kebijakan public. Ada tahap-tahap sebuah masalah
atau issue itu pada akhirnya diagendakan oleh pemerintah untuk diambil
kebijakannya. Pemerintah melihat apakah masalah itu menyebar luas di
masyarakat, bahkan sampai membuat gaduh masyarakat, sehingga pemerintah perlu
mengambil tindakan berupa kebijakan mengenai masalah tersebut agar tidak terjadi
kekacauan di masyarakat.
Berikut
saya ulas contoh dari teori tersebut, akan saya ceritakan panjang lebar dahulu mengenai
masalah persepakbolaan di indonesia. Kenapa ini saya katakan sebagai masalah
publik ? karena ini adalah masalah semua masyarakat indonesia. Masalah ini juga
sempat menjadi tranding topic di berbagai media nasional pra masalah BBM 2013 yang akhir – akhir ini
lagi marak – maraknya. Minimnya prestasi timnas indonesia dan ditambah dengan
hancurnya kondisi organisasi induk sepakbola tanah air Persatuan Sepakbola
Seluruh Indonesia yang tren disebut PSSI menjadi masalah utama dalam
persepakbolaan indonesia. Lalu ditambah lagi dengan lahirnya KPSI atau komisi
penyelamat sepak bola indonesia bentukan Abu Rizal Bakrie dan tvone cre. Dia
(KPSI) bahkan membuat sebuah kompetisi sepakbola bertaraf nasional yang bernama
IPL (indonesia premier league) yang selama beberapa tahun bahkan menjadi
kompetisi utama menyalip posisi ISL yang seharusnya menjadi kompetisi utama
karena itu resmi dari PSSI. Hal ini tentunya melanggar aturan FIFA (federatoin
internasional footbal asociation), karena ada dua induk organisasi dalam satu
negara. Ini menjadi masalah karena FIFA juga akan mnjatuhkan hukuman kepada
PSSI berupa diskualifikasi atau pengeluaran PSSi dari badan FIFA. Tentu saja
ini masalah publik. Karena jika ini terjadi maka yang akan terkena dampaknya
adalah semua rakyat indonesia.
Dari
masalah publik inilah yang terus menerus terjadi kemudian berubah menjadi
tuntutan publik. Apa tuntutan yang dimaksud? Publik indonesia menuntut adanya perbaikan
pada organisasi PSSI, penghapusan KPSI yang dianggap sebagai pembawa sial dan
kinerja pemerintah dan menteri pemuda dan olahraga, perbaikan prestasi tim
nasional, dan perbaikan kualitas permaninan tim nasional yang selama ini tidak
pernah ditunjukan oleh tim nasional.
Dari
masalah dan tuntutan publik itulah yang kemudian menghasilkan kebijakan publik. Karena sejak kekalahan indonesia dari
bahrain 10-0, publik seakan tidak terima dan membenci timnasnya sendiri. Semua
orang angkat bicara, semua orang berkomentar tentang buruknya prestasi timnas
karena publik beranggapan organisasi PSSI hanya difungsikan untuk kepentingan
politik oleh para pemimpinnya, publik secara tegas menyalahkan nurdi halid
(dulu) dan juga djohar arifin yang menjadi ketua PSSI sekarang ini. Publik
menilai pimpinam organisasi hanya memikirkan kepentingannya sendiri daripada
kemajuan persepakbolaan tanah air. Publik mendesak agar pemerintah turun tangan
dalam menyelesaikan masalah ini.
Sampai
akhirnya pemerintah menilai ini adalah masalah yang perlu segera dieselesaikan.
dan setelah melalui berbagai pertimbangan maka pemerintah memilih alternatif membuat
beberapa kebijakan yang antara lain :
melakukan pergantian menteri pemuda dan olahraga
Andi mallarangeng (Roy Suryo)>> yang dianggap banprestasi dalam melakukan
tugasnya apalagi dengan dugaan korupsi wisma atlet hambalang yang ditujukan
kepadanya oleh KPK. Pergantian ini dilakukan demi perbaikan kinerja menteri
pemuda dan olahraga yang diharapkan bisa memperbaiki kondisi persepakbolaan
indonesia.
Menyuruh PSSi mengadakan kongres luar biasa KLB >>
membahas sanksi yaang akan diberikan FIFA dan mengadakan evaluasi perbaikan internal
organisasi.
Pencoretan KPSI dari badan induk sepakbola
indonesia >> sehingga tidak terjadi dualisme badan induk yang mana itu
adalah pelanggaran hukum FIFA.
Kebijakan
– kebijakan itulah yang diharapkan pemerintah dan juga publik indonesia dapat
memperbaiki prestasi tim nasional dan kualitas permainan sepakbola indonesia.
Kesimpulan
Dari ulasan diatas , ini berarti sesuai dengan teori yang disampaikan oleh
thomas dye dan william jenkins. Thomas Dye mendeskripsikan kebijakan publik
sebagai segala sesuatu yang dipilih oleh pemerintah untuk melakukan sesuatu
atau tidak melakukan sesuatu. Sesuai dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah
indonesia pada masalah persepakbolaan tersebut dengan memilih beberapa pilihan
alternatif terbaik. William Jenkins mendefinisikan kebijakan publik sebagai
sebuah keputusan dari berbagai aktor yang saling berhubungan untuk mencapai
tujuan tertentu. Ini juga sesuai dengan dengan kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah dalam masalah sepakbola tersebut yang mana dilakukan oleh berbagai
aktor, dalam hal ini presiden dan beberapa kabinet yang terlibat, pimpinan PSSI
dan KPSI, dan pihak pihak lainnya.
Yang terakhir adalah
saran saya , dalam konteks permasalahan sepakbola indonesia ini adalah saya
harap pada pihak pemerintah dan untuk lebih memperhatikan keadaan sepakbola
indonesia demi kemajuan prestasi persepakbolaan dan kebanggaan masyarakat.
Untuk pihak PSSI saya rasa ada banyak hal yang perlu dilakukan perbaikan
terutama dari internal organisasi dan kinerja organisasi, jika itu sudah lebih
baik maka mngki saja indonesia bisa kembali ke puncak kejayaan prestasinya. Dan
untuk masyarakat indonesia sendiri diharapkan dukungan doa dan partisipasinya,
sportifitasnya dalam dunia persepabolaan indonesia demi kesempurnaan dan citra
indonesia di mata internasional agar lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar